1. Memilih Induk
1) Untuk mendapatkan benih yang berkualitas bagus dengan jumlah yang banyak perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri Ikan Tawes:
a. Letak lubang dubur relatif lebih dekat ke pangkal ekor
b. Kepala lebih kecil dan meruncing
1) Untuk mendapatkan benih yang berkualitas bagus dengan jumlah yang banyak perlu dipilih induk yang baik dengan ciri-ciri Ikan Tawes:
a. Letak lubang dubur relatif lebih dekat ke pangkal ekor
b. Kepala lebih kecil dan meruncing
c. Sisik besar dan teratur
d. Pangkal ekor lebar dan kuat/ kokoh
d. Pangkal ekor lebar dan kuat/ kokoh
2) Ikan tawes jantandipijahkan setelah umur lebih dari 1
tahun, dan induk tawes betinapada umur kurang lebih 1,5 tahun. Tanda-tanda bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan:
tahun, dan induk tawes betinapada umur kurang lebih 1,5 tahun. Tanda-tanda bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan:
a. Induk Tawes betina
=> Perutnya mengembang genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
=> Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
=> Tutup insang bila diraba lebih licin
=> Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitamhitaman.
=> Perutnya mengembang genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
=> Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
=> Tutup insang bila diraba lebih licin
=> Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitamhitaman.
b. Induk Tawes Jantan
=> Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
=> Tutup insang bila diraba terasa kasar
=> Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
=> Tutup insang bila diraba terasa kasar
2. MEMPERSIAPKAN KOLAM
1) Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus adalah kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam terlebih dahulu dikeringkan.
2) Perbaikan pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
1) Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus adalah kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam terlebih dahulu dikeringkan.
2) Perbaikan pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
3. PELEPASAN INDUK
1) Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijah kemudian diberok pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2) Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
3) Pemasukan induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
4) Jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5) Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperberar sehingga aliran air lebih deras.
6) Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
7) Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejarkejaran di sekitar tempat pemasukan air.
1) Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijah kemudian diberok pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2) Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
3) Pemasukan induk ke kolam pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
4) Jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5) Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperberar sehingga aliran air lebih deras.
6) Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
7) Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejarkejaran di sekitar tempat pemasukan air.
4. PENETASAN TELUR TAWES
1) Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
2) Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
3) Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari
4) Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
1) Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
2) Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
3) Telur ikan tawes biasanya menetas semua setelah 2-3 hari
4) Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.
5. PEMUNGUTAN HASIL BENIH IKAN
1) Panen dilakukan pada pagi hari
2) Menyurutkan/mengeringkan kolam
3) Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
4) Benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
5) Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
1) Panen dilakukan pada pagi hari
2) Menyurutkan/mengeringkan kolam
3) Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
4) Benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
5) Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
6. PENDEDERAN
1) Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
2) Perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
3) Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 10 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
4) Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
5) Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
6) Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
7) Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
1) Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
2) Perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
3) Dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 10 gr/m2 dan pupuk kandang 1 - 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
4) Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
5) Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
6) Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu - 1 bulan.
7) Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar